WajahNegeri.com, BONE– Sempat Viral di Media Sosial, bayi Muh. Arfah yang mengalami pembengkakan perut akibat infeksi paru paru dan usus terlilit, akhirnya mendapat penanganan dari dokter ahli bedah Rumah Sakit TenriAwaru, Jumat 18 juli 2026.
Diketahui Muh Arfah lahir 5 Juni 2025, dalam kondisi prematur dengan berat badan 2,2 Kg, dilarikan ke rumah sakit, Kamis 17 Juli 2025 setelah mengalami pembengkakan diperut dan langsung dirawat di ruang Nicu.
Namun kondisi Muh Arfah hingga hari ini masih memprihatinkan, anak pasangan Saiful Usman dan Sahe yang berasal dari desa Tajong Kecamatan Tellu Siattinge tersebut, masih membutuhkan uluran tangan dari dermawan, pasalnya hingga hari ini Senin, 21 juli 2026, BPJS Kesehatan Muh Arfah belum aktif, kondisi tersebut membuat bayi itu harus menanggung semua biaya rumah sakit dengan ongkos pribadi, sementara pekerjaan orang tuanya hanya buruh tani.
Beruntung ada komunitas Bone Peduli Kemanusiaan ( BPK ), yang cepat tanggap ketika mendapat informasi bayi Muh Arfah dalam keadaan sakit parah tapi tidak memiliki BPJS Kesehatan, sehingga mereka segera membantu mengurus BPJS, namun sayangnya jaminan kesehatan yang ditanggung oleh Pemerintah daerah tersebut, baru bisa aktif digunakan satu bulan kemudian tepatnya 2 Agustus 2025.
Melihat kondisi Muh Arfah yang masih sakit, akhirnya BPK meminta izin kepada orang tuanya untuk menggalang donasi.
Salah satu pengurus BPK, Iskandar, saat ditemui dirumah sakit umum Tenri Awaru mengatakan kalau Muh Arfah masih membutuhkan uluran tangan dari para dermawan.
“Alhamdulillah hari ini, Senin, 21 Juli, kami kembali mengunjungi Adik Muh Arfah, untuk menyampaikan amanah dari orang orang baik, terimaksih untuk semua pihak yang telah memberikan perhatiannya, ada dari Baznas Bone, Sahabat Jannah, dan adik adik Mahasiswa,” ujarnya.
“Kami juga berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk Muh Arfah, agar perawatan adik kita bisa semakin baik lagi, kami juga berharap selalu ada kolaborasi untuk kebaikan,” pesan Iskandar. ( Tris ).
Salurkan Bantuan ke Muh Arfah, BPK Bone Harap Ada Perhatian dari Pemerintah Daerah
